Hello Sobat Teknohits, kita akan membahas tentang sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat pertanian.
Apa Itu Sistem Stratifikasi Sosial?
Sistem stratifikasi sosial adalah pembagian masyarakat menjadi kelompok-kelompok sosial berdasarkan kriteria tertentu seperti pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dan status sosial.
Dalam masyarakat pertanian, sistem stratifikasi sosial seringkali didasarkan pada kepemilikan tanah. Orang yang memiliki tanah lebih banyak dianggap lebih tinggi statusnya daripada yang hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki tanah sama sekali.
Kasta dalam Masyarakat Pertanian
Di beberapa wilayah, masyarakat pertanian dibagi menjadi kasta-kasta. Kasta adalah kelompok sosial yang diwarisi dari generasi ke generasi dan menentukan status sosial seseorang.
Di India, misalnya, ada kasta Brahmana, Kshatriya, Vaishya, dan Shudra. Kasta Brahmana adalah orang yang terhormat dan dihormati karena ilmu pengetahuan dan kebijaksanaannya. Kasta Shudra adalah orang yang dianggap rendah dan hanya bisa melakukan pekerjaan kasar seperti membajak sawah atau mengambil sampah.
Perbedaan Sosial dalam Masyarakat Pertanian
Perbedaan sosial dalam masyarakat pertanian bisa dilihat dari banyak hal. Misalnya, orang yang memiliki tanah lebih banyak cenderung memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada orang yang hanya memiliki sedikit atau tidak memiliki tanah sama sekali.
Orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi juga cenderung memiliki status sosial yang lebih tinggi. Begitu juga dengan orang yang memiliki pekerjaan yang dianggap lebih penting seperti petani atau pemimpin masyarakat.
Implikasi Sistem Stratifikasi Sosial dalam Masyarakat Pertanian
Sistem stratifikasi sosial dalam masyarakat pertanian bisa memiliki implikasi yang cukup besar. Orang yang dianggap rendah statusnya seringkali sulit untuk naik ke posisi yang lebih tinggi karena kelas sosial yang lebih tinggi cenderung mempertahankan status quo.
Ini bisa mengakibatkan ketidakadilan dan ketimpangan sosial yang cukup besar. Orang yang rendah statusnya tidak memiliki akses yang sama dengan orang yang memiliki status sosial yang lebih tinggi.
Cara Mengatasi Ketimpangan Sosial dalam Masyarakat Pertanian
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial dalam masyarakat pertanian. Pertama, pendidikan harus diberikan dengan merata. Orang yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih mudah untuk naik ke posisi yang lebih tinggi.
Kedua, ada perluasan akses ke sumber daya ekonomi seperti lahan atau modal. Ini bisa membantu orang yang rendah statusnya untuk naik ke posisi yang lebih tinggi. Ketiga, perlunya kesadaran dari masyarakat untuk menghargai perbedaan dan tidak memandang rendah orang yang mempunyai status sosial yang lebih rendah.
Kesimpulan
Dalam masyarakat pertanian, sistem stratifikasi sosial bisa sangat kuat dan berdampak besar pada kehidupan sosial. Orang yang lebih tinggi statusnya cenderung lebih mudah mendapat akses ke sumber daya dan kehidupan yang lebih baik.
Namun, ada cara untuk mengatasi ketimpangan sosial yang diakibatkan oleh sistem stratifikasi sosial. Pendidikan, akses ke sumber daya ekonomi, dan kesadaran masyarakat adalah beberapa cara untuk menciptakan kesetaraan dalam masyarakat pertanian.