Hello Sobat Teknohits, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang hukum tajwid pada surat Al Kafirun. Surat Al Kafirun merupakan salah satu surat dalam Al-Quran yang memiliki keutamaan tersendiri. Surat ini terdiri dari 6 ayat dan termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah. Seperti halnya surat-surat lain dalam Al-Quran, surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid yang harus diperhatikan dalam membacanya.
1. Hukum Tajwid pada Huruf Hijaiyah
Pada surat Al Kafirun terdapat beberapa huruf hijaiyah yang memiliki hukum tajwid tertentu. Salah satunya adalah huruf ‘ain’ pada kata ‘Qul’. Huruf ‘ain’ ini harus dibaca dengan menggerakkan bagian tengah lidah ke arah langit-langit mulut dan mengeluarkan suara dengan posisi bibir sedikit terbuka. Selain itu, huruf ‘ra’ pada kata ‘la arbudu’ harus dibaca dengan memperpendek suara dan memantulkan lidah ke arah gigi seri atas.
2. Hukum Tajwid pada Mad dan Waqaf
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada mad dan waqaf. Pada ayat pertama, huruf ‘ka’ pada kata ‘kafirun’ memiliki mad asli. Artinya, huruf tersebut harus dibaca dengan memanjangkan suara selama dua harakat. Sedangkan pada ayat keempat, terdapat waqaf lazim pada kata ‘fi deenikum’ yang artinya harus berhenti sejenak saat membaca kata tersebut.
3. Hukum Tajwid pada Idgham dan Iqlab
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada idgham dan iqlab. Pada ayat kedua, huruf ‘la’ pada kata ‘la a’budu’ memiliki idgham bighunnah. Artinya, huruf tersebut harus dibaca dengan menyatu dan suara yang dihasilkan harus bergetar. Sedangkan pada ayat kelima, terdapat iqlab pada kata ‘qul’ yang artinya harus mengganti pengucapan huruf ‘qaf’ menjadi ‘kaf’.
4. Hukum Tajwid pada Tarqiq dan Tafkhim
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada tarqiq dan tafkhim. Pada ayat keenam, huruf ‘qaf’ pada kata ‘qul’ harus dibaca dengan tafkhim atau suara yang ditekan dan berat. Sedangkan pada kata ‘yahud’ harus dibaca dengan tarqiq atau suara yang dibuat ringan.
5. Hukum Tajwid pada Mad Lazim
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada mad lazim. Pada ayat ketiga, huruf ‘ra’ pada kata ‘rabbu’ harus dibaca dengan mad lazim. Artinya, huruf tersebut harus dibaca dengan memanjangkan suara selama satu harakat.
6. Hukum Tajwid pada Mim Mati dan Mim ‘Arif
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada mim mati dan mim ‘arif. Pada ayat keenam, terdapat mim mati pada huruf ‘qul’. Artinya, huruf tersebut harus dibaca dengan mematikan suara pada huruf mim. Sedangkan pada kata ‘yahud’ terdapat mim ‘arif yang artinya harus membaca huruf mim dengan melanjutkan suara dari huruf sebelumnya.
7. Hukum Tajwid pada Ghunnah
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada ghunnah. Pada ayat kedua, terdapat ghunnah pada huruf ‘la’. Artinya, huruf tersebut harus dibaca dengan memperpanjang suara dan menggetarkan bibir sedikit terbuka.
8. Hukum Tajwid pada Qalqalah
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada qalqalah. Pada ayat keenam, huruf ‘qaf’ pada kata ‘qul’ harus dibaca dengan qalqalah sedang atau suara yang dibuat sedikit getar.
9. Hukum Tajwid pada Idhar dan Ikhfa
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada idhar dan ikhfa. Pada ayat ketiga, huruf ‘ba’ pada kata ‘bi’ merupakan idhar atau pengucapan huruf dengan jelas dan jernih. Sedangkan pada kata ‘deenikum’ terdapat ikhfa syafawi atau pengucapan huruf yang tidak jelas.
10. Hukum Tajwid pada Mad Wajib Muttasil
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada mad wajib muttasil. Pada ayat keempat, huruf ‘fi’ pada kata ‘fi deenikum’ harus dibaca dengan mad wajib muttasil atau memanjangkan suara selama dua harakat.
11. Hukum Tajwid pada Mad Far’i
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada mad far’i. Pada ayat keenam, huruf ‘qaf’ pada kata ‘qul’ harus dibaca dengan mad far’i atau memanjangkan suara selama empat harakat.
12. Hukum Tajwid pada Mad Tamkin
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada mad tamkin. Pada ayat kelima, huruf ‘qa’ pada kata ‘qul’ harus dibaca dengan mad tamkin atau memanjangkan suara selama dua harakat.
13. Hukum Tajwid pada Ikhfa Haqiqi
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada ikhfa haqiqi. Pada ayat kedua, huruf ‘la’ pada kata ‘la a’budu’ harus dibaca dengan ikhfa haqiqi atau pengucapan huruf yang tidak jelas.
14. Hukum Tajwid pada Ikhfa Syafawi
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada ikhfa syafawi. Pada ayat ketiga, huruf ‘ba’ pada kata ‘bi’ harus dibaca dengan ikhfa syafawi atau pengucapan huruf yang tidak jelas.
15. Hukum Tajwid pada Idgham Mimi
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada idgham mimi. Pada ayat keenam, terdapat idgham mimi pada huruf ‘mim’ pada kata ‘qul’. Artinya, huruf tersebut harus dibaca dengan menyatu dan suara yang dihasilkan harus bergetar.
16. Hukum Tajwid pada Idgham Mutamatsilain
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada idgham mutamatsilain. Pada ayat kedua, terdapat idgham mutamatsilain pada huruf ‘la’ pada kata ‘la a’budu’. Artinya, huruf tersebut harus dibaca dengan menyatu dan memperpanjang suara.
17. Hukum Tajwid pada Idgham Bighunnah
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada idgham bighunnah. Pada ayat kedua, huruf ‘la’ pada kata ‘la a’budu’ harus dibaca dengan idgham bighunnah atau suara yang disatukan dan bergetar.
18. Hukum Tajwid pada Iqlab
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada iqlab. Pada ayat kelima, huruf ‘qaf’ pada kata ‘qul’ harus dibaca dengan iqlab atau mengganti pengucapan huruf ‘qaf’ menjadi ‘kaf’.
19. Hukum Tajwid pada Tarqiq
Surat Al Kafirun juga memiliki hukum tajwid pada tarqiq. Pada ayat keenam, huruf ‘mim’ pada kata ‘qul’ harus dibaca dengan tarqiq atau suara yang dibuat ringan.
20. Kesimpulan
Dalam membaca surat Al Kafirun, kita harus memperhatikan hukum tajwid yang tertuang dalam Al-Quran. Dengan memperhatikan hukum tajwid, kita dapat membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Semoga artikel ini dapat bermanfaat bagi Sobat Teknohits yang ingin memperdalam ilmu tajwid. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya.