Selama pandemi COVID-19 pengguna internet di Indonesia sangat meningkat. mungin banyak orang atau mayoritas orang saat ini lebih memilih menggunakan akses internet untuk melakukan segala sesuatu daripada harus turun langsung ke jalan.
Dengan meningkatnya pengguna internet ini tentunya berdampak baik bagi beberapa orang salah satunya yaitu bagi para pengusaha kuliner.
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi Lukman memberikan sebuah pendapat, pada akhir 2021 lalu, Indonesia tercatat sebagai negara dengan pengguna internet terbesar ke empat di dunia, jumlahnya mencapai 160 juta orang.
Ia lalu mengutip data survei yang ia lakukan perusahaan peneliti pasar atau market research global, Ipsos, yang mengatakan, dua layanan daring yang paling banyak dipakai oleh pengguna internet pemula di Indonesia yaitu jasa transportasi sebesar 40% dan layanan pesan antar makanan sebesar 32%.
“Literasi digital masyarakat di bidang kuliner sudah baik dan ini jadi peluang yang besar bagi pengusaha makanan,” kata Adhi dalam webinar Katadata Literasi Digital Talk’s, kemarin. Menurut Adhi, kuliner online yang trennya meningkat selama pandemi yaitu jenis makanan beku, atau frozen food. Ini pula dipicu kebijakan pemerintah yang mewajibkan masyarakat lebih banyak beraktifitas di rumah ketika pandemi.
Selain itu masyarakat pula gemari kuliner dengan manfaat kesehatan yang tinggi, diantaranya makanan organik atau makanan yang berbasiskan herbal. Hal itu diamini salah satu pengusaha kuliner online, Diah Ayu Satiarini. Diah adalah pemilik usaha kuliner Pawon Kanjeng Mommy yang sudah menjajal pasar online sejak 5 tahun lalu.
Menurut Diah, omzet penjualan produknya di marketplace atau lokapasar meningkat selama pandemi. Menurut dia, pandemi bikin orang enghak bisa sering keluar rumah, sehingga aktivitas memasak berkurang, hingga akhirnya makanan beku menjadi pilihan. “Dalam sebulan omzet kami bisa mencapai ratusan juta rupiah,” ujar Diah.