Apa yang ada di benak kamu jika mendengar kata Asteroid? Ya. Mungkin pandangan kamu akan langsung tertuju pada bebatuan besar yang terdapat di luar angkasa bukan.
Nah, dalam artikel ini mimin akan memberikan informasi penting seoutar benda luar angkasa ini karena senurut banyak sumber yang dinyatakan resmi oleh NASA dilansir dari Express, akan ada asteroid yang siap mendekati bumi dan mempunyai ukuran yang sangat besar.
Menurut Express Asteroid ini jadwalnya pada 6 Oktober, asteroid 1998 SD9 akan mendekati Bumi namun cuma dari jarak aman 2,5m mil. NASA harapkan pendekatan terdekatnya sekitar pukul 19:53 UTC. Menurut badan antariksa Amerika, ukuran batu ruang angkasa dapat berkisar antara 144 dan 325 kaki.
Dengan kata lain, asteroid itu lebih besar dari Big Ben di London (315 kaki) dan Patung Liberty di New York (151 kaki). tapi untungnya, batu tersebut bisa terdeteksi oleh NASA beberapa minggu sebelumnya. Badan itu keluarkan sebuah peringatan sebab setiap objek luar angkasa yang bergerak cepat yang berada dalam rasio 4,65 juta mil di sekitar Bumi dianggap “berpotensi berbahaya.”
Asteroid lain jauh lebih dekat ke Bumi pada pertengahan September. Akan tetapi, NASA tidak mendeteksi kedatangannya sama sekali.
Batu tersebut dinamai 2021 SG, asteroid itu dilaporkan mempunyai ukuran setengah dari piramida besar. NASA sebetulnya mendeteksinya sehari setelah pelacak asteroid EarthSky. Asteroid lain jauh lebih dekat ke Bumi pada pertengahan September.
Pakar NASA membunyikan alarm atas ‘masalah serius’ di ISS, Penemuan Antartika yang Mengganggu memicu ketakutan akan kenaikan permukaan laut ‘lebih cepat’ Badan yang terlambat ini berarti jika dampak itu terjadi, tidak ada yang akan diperingatkan sebelum bencana. Masalahnya adalah bahwa 2021 SG datang dari titik buta semua ilmuwan: matahari.
Ketika asteroid datang dari arah matahari dan menuju ke luar di tata surya, mereka sangat sulit untuk dilihat, karena sinarnya menghalangi pandangan kita. Asteroid ini mendekati Bumi pada 16 September dari jarak yang dilaporkan setengah antara bumi dan bulan, kata EarthSky.
engan semua alat yang dimiliki para ilmuwan untuk mendeteksi asteroid, NASA saat ini enggak punya cara untuk mendeteksi asteroid yang dekat dengan matahari. Namun, teleskop baru yang disebut Near-Earth Object Surveyor diluncurkan pada tahun 2026 dan akan mencoba mendeteksi objek-objek ini dengan lebih baik.
“Cepat atau lambat kita akan mendapatkan dampak kecil atau besar,” kata Rolf Densing, yang mengepalai Pusat Operasi Luar Angkasa Eropa (ESOC) di Darmstadt . “Itu mungkin tidak terjadi dalam hidup kita, katanya, tetapi risiko bahwa Bumi akan terkena bencana dahsyat suatu hari nanti sangat tinggi. Untuk saat ini, hanya sedikit yang bisa kita lakukan.” ujarnya.