Perusahaan ponsel berlomba lomba membuat teknologi terbaru untuk dinikmati para konsumennya dan kali ini kabar mengejutkan datang dari perusahaan smartphone asal tiongkok yaitu xiaomi yang merilis teknologi mengukur detak jantung melalui pemindai sidik jari yang dibenamkan didalam layar dan kamera ponsel xiaomi Mi 11.
Pemindai sidik jari ini berada di bawah layar optik Mi 11 yang mempunyai tugas untuk mengambil foto jari pengguna. Teknologi Pengukuran detak jantung ini memakai teknik yang dikenal dengan nama photoplethy smography (PPG).
Itu merupakan metode optik untuk memanfaatkan sumber cahaya serta gambar detektor untuk mengukur sirkulasi darah. Jadi optik yang berada pada sensor pemindai jari bertugas untuk membaca detak jantung seakurat jam tangan pintar.
Mengutip dari Xda, sensor optik sidik jari berkerja dengan cara mengklik gambar jari pengguna dengan menggunakan kamera mungil di bawah layar.
Mengutip juga dari situs Beebom, jadi kendati PPG bukanlah cara yang paling jitu untuk mengukur detak jantung, cara ini terbilang mudah disaat tidak memiliki peralatan medis profesional. Selain itu, Xiaomi Mi 11 juga menambahkan dukungan pemantauan detak jantung menggunakan kamera dan flash LED yang langsung terhubung dengan aplikasi Mi Health. Fitur ini dinilai lebih bagus dan terintegrasi dengan baik agar menghasilkan detak jantung yang detail.
jadi buat kamu yang ingin mencoba Cara kerja pemindai detak jantung ini adalah dengan menggunakan penghitungan jumlah darah yang mencapai kapiler di jari-jari dan wajah yang perlahan mengembang dan mengempis.
Sebab darah sanggup menyerap cahaya, aplikasi keren ini menangkap perubahan jari dengan menggunakan flash kamera hp agar menerangi kulit dan membuat pantulan. Meskipun photoplethy smography adalah cara yang sudah teruji dan diuji, tidak semua aplikasi pelacakan detak jantung ini dibuat sama seperti peralatan medis aslinya.
Mengutip dari CNET, saat para peneliti membandingkan empat alat uji detak jantung buatan dengan pengukuran EKG dan oksimetri ujung jari, mereka menemukan deteksi detak jantung yang dihasilkan berbeda 20 persen. Jadi bisa ditarik kesimpulan pengukuran detak jantung standar operasional medislah yang tetap menjadi acuan untuk mengetahui detak jantung yang lebih akurat.