Bulan ini, bulan Februari merupakan bulan bulan musim penghujan yang cukup deras di Indonesia, dari cuaca ini mengakibatkan berbagai daerah terendam banjir. Namun, setelah musim hujan. Kita akan mengalami panasnya musim kemarau, di Indonesia sendiri musim kemarau dianggap sangat panas dibandingkan di negara-negara Eropa. Dan kali ini kita akan sedikit membahas panasnya musim kemarau, jadi Tahukah kamu seberapa panasnya matahari? Yuk kita ulas.
Dilansir dari laman Live Science, suhu matahari ternyata berbeda-beda, tergantung lapisannya. Suhu terpanas berada di intinya, suhu terendah terdapat di lapisan terluarnya. Di bagian inti matahari, gravitasi menyebabkan tekanan yang intens dan membuat suhu melonjak hingga 15 juta derajat selsius. Hal ini menghasilkan fusi nuklir yang bertanggung jawab pada energi matahari.
Energi tersebut lalu memancar keluar di zona radiasi dalam matahari, yang tidak memiliki panas dan menyebabkan fusi. Di zona tersebut, suhu berkurang drastis menjadi 7 juta hingga dua juta derajat celcius.
Lapisan selanjutnya yaitu photosphere, di sinilah tempat terbentuknya cahaya matahari yang sampai ke bumi. Bintik matahari di lapisan ini terlihat gelap dibanding sekitarnya. Di pusat bintik matahari suhunya 4.000 derajat celcius
Matahari dikenal juga sebagai objek terbesar di tata surya. Jaraknya dari bumi mencapai 93 juta mil, selain itu Cahaya matahari hanya butuh 8 menit untuk mencapai permukaan bumi.