Binatang atau hewan memiliki ciri yang berbeda, sebut saja reptil yang dipenuhi sisik disetiap tubuhnya, burung yang ditubuhi bulu di sekujur tubuhnya serta mamalia yang memiliki rambut. Dengan ciri ciri berbeda tersebut, ternyata para ahli beranggapan bahwa mereka berasal dari sumber yang berbeda, namun saat dilakukan penelitian ternyata mereka merupakan termasuk dalam sumber yang sama atau mempunyai nenek moyang yang sama loh.
sebuah studi menunjukkan bahwa mereka semua (hewan) berevolusi dari nenek moyang yang sama pada 320 juta tahun lalu, Makhluk reptil kuno yang membesarkan dinosaurus, burung, dan mamalia tubuhnya diselimuti kulit yang strukturnya seperti sisik. Bagaimana penampilannya masih tidak diketahui, namun sisik di kulitnya berkembang dari struktur yang disebut placodes, benjolan kecil jaringan tebal yang ditemukan di permukaan embrio berkembang.
Para ilmuwan sebelumnya telah menemukan placodes pada embrio burung dan mamalia, di mana mereka berkembang menjadi bulu dan rambut, tetapi tidak pernah menemukannya pada embrio reptil sebelumnya. Jelas kurangnya placodes pada reptil masa kini, memicu kontroversi tentang bagaimana fitur ini pertama kali dibentuk.
Dalam tulisan yang diterbitkan dalam jurnal Science Advanced, Dr. Milinkovitch dan timnya melaporkan temuan pertama dari struktur anatomi di buaya Nil, kadal naga berjenggot dan ular jagung. Mereka menyimpulkan bahwa burung, mamalia, dan reptil semua mewarisi placodes dari nenek moyang reptil kuno yang sama.
Sementara untuk pertanyaan mengapa tak ada placodes pada reptil sebelumnya, Dr Milinkovitch menjelaskan bahwa struktur placodes sangat sulit ditemukan berkembang pada reptil. Padahal, placodes pada embrio burung dan mamalia bertahan cukup lama untuk diamati. Placodes reptil hanya bertahan selama 12 jam dan muncul pada titik yang berbeda tergantung spesiesnya.