Hallo sobat teknohits di manapun kamu berada. kembali lagi bersama mimin disini yang akan selalu memberikan sebuah info menarik seputar dunia teknologi dan pada kesempatan kali ini mimin tertarik mengulas perbandingan dua chipset yaitu MediaTek Helio G90T dan Qualcomm Snapdragon 712.
Bila kita melihat harga dari kedua chipset ini, maka pasti sudah banyak yang menerka jika Galaxy A71 memiliki SoC yang lebih bertenaga daripada Galaxy A51. Namun, apakah benar demikian?
Exynos 9611 merupakan sebuah SoC yang dikembangkan menggunakan konfigurasi big.LITTLE. SoC ini mempunyai empat buah inti berkinerja tinggi ARM Cortex-A73 berkecepatan 2,3 GHz dan empat buah inti hemat daya ARM Cortex-A53 berkecepatan 1,7 GHz.
Konfigurasi ini cukup berbeda daripada konfigurasi big.LITTLE yang dipunyai Snapdragon 730. Ditambah lagi Snapdragon 730 tercatat mempunyai sebuah inti yang lebih baru dan berkinerja lebih tinggi, yang disebut dengan Kryo 470.
Agar kamu dapat lebih jelas untuk membandingkannya, Kryo 470 ini terdiri dari dua jenis inti yang liputi sebuah inti berkinerja tinggi Kryo 470 Gold (ARM Cortex-A76) dan inti hemat daya Kryo 470 Silver (ARM Cortex-A55) Snapdragon 730 sendiri telah gabungkan dengan konfigurasi dua buah Kryo 470 Gold yang diatur dengan kecepatan maksimal 2,2 Ghz dan enam buah Kryo 470 Silver yang diatur dengan kecepatan maksimal sampai 1,8 GHz.
Berdasarkan keterangan dari ARM, Cortex-A76 dapat dua kali lebih bertenaga dibandingkan Cortex-A75. ARM pula sebutkan jika Cortex-A55 bisa 15 persen lebih efisien dan 18 persen relatif lebih bertenaga dibandingkan Cortex-A53.
Dari faktor inti tersebut sebetulnya udah ketahuan SoC mana yang lebih baik. Akan tetapi untuk memperkuat Di sektor GPU (Graphics Processing Unit) yang dipakai contohnya, Exynos 9611 masih memberikan sebuah teknologi GPU ARM Mali-G72 MP3 tetapi Snapdragon 730 udah memakai GPU Qualcomm Adreno 618.
Adreno 618 secara teknis mempunyai kemampuan yang lebih baik daripada Mali-G72 MP3. Hal tersebut karena GPU buatan Qualcomm ini udah mendukung nilai GFLOP (besarnya tugas yang dapat ditangani per detik) yang lebih besar.
Adreno 618 bisa menembus angka floating-point sampai 422 GFLOPS, beberapa kali lipat lebih tinggi dari Mali-G72 MP3 yang hanya mampu menembus angka 30,54 GFLOPS.
Akan tetapi di sisi lain, Exynos 9611 memiliki dukungan layar yang lebih ketimbang Snapdragon 730. Exynos 9611 secara teknis mendukung resolusi hingga 2560 x 1600 piksel sedangkan Snapdragon 730 cuma sampai 2520 x 1080 piksel.
Selain kemampuan di sektor kinerja, Snapdragon 730 pun sedikit lebih unggul di sektor modem yang digunakan. Bila Exynos 9611 cuma mempunyai modem dengan downlink Cat.12 (600 Mbps), Snapdragon 730 punya modem dengan downlink Cat.15 (800 Mbps).
Beralih ke sektor ISP (Image Signal Processor), Exynos 9611 pula enggak dapat mengungguli Snapdragon 730. Exynos 9611 secara mendasar hanya mendukung kamera tunggal 64 MP dan ganda 16 MP, sedangkan Snapdragon 730 telah mendukung kamera tunggal 192 MP dan ganda 22 MP.
Untuk mengemas semua dukungan di atas, Exynos 9611 pula masih memakai pabrikasi yang lebih besar. Ini mengartikan jika Snapdragon 730 pun memiliki efisiensi daya yang lebih baik ketimbang SoC.