Untuk kamu pengguna smartphone kali ini patut waspada karena terdapat malware yang muncul dengan menyamar dalam bentuk aplikasi yang tersedia di google play store. akan tetapi google langsung bertindak dan menghapus sejumlah aplikasi yang dicurigai sebagai malware tersebut. Bahkan ada tiga aplikasi yang termasuk kategori aplikasi editing foto dan video. Ketiga aplikasi tersebut ternyata ngandung malware yang bisa mencuri informasi pribadi kamu secara diam-diam.
Aplikasi berbahaya itu yaitu:
- Magic Photo Lab – Photo Editor
- Blender Photo Editor – Easy Photo Background Editor
- Pix Photo Motion Edit 2021
- Saat ini tiga aplikasi foto editor yang dimaksud udah tak lagi bisa ditemukan di Google Play Store.
Akan tetapi jika kamu sudah terlanjur download salah satu aplikasi di atas, kamu disarankan untuk menghapusnya sesegera mungkin.
Cara malware sedot pulsa
- firma sekuriti siber Kaspersky sebutkan jika ketiga aplikasi tersebut telah mencuri informasi kredensial korbannya lewat login Facebook.
- Dari login Facebook itu selanjutnya informasi pengguna bakal digunakan untuk mengakses rekening bank.
- Opsi “Login with Facebook” yang dipakai untuk trik ini memang cukup banyak diterapkan di aplikasi-aplikasi.
- Sebagian pengguna memilih opsi tersebut supaya tak repot mesti membuat akun baru atau menghafalkan password.
- Malware intai data pengguna dengan modus berlangganan
Google sendiri kerap temukan aplikasi berbahya di toko Play Store. Belum lama ini, contohnya, sebanyak 200 aplikasi dihapus sebab mengandung malware GriftHorse Trojan yang membanjiri ponsel korban dengan notifikasi jika mereka memenangkan hadiah.
Saat malware ini menyusup ke dalam smartphone, GriftHorse akan bombardir pengguna dengan notifikasi jika pemilik ponsel mendapatkan hadiah dan penawaran menarik dari aplikasi tersebut. Selanjutnya, bila notifikasi ini di-klik, pengguna lantas akan dialihkan ke suatu situs web yang akan meminta mereka masukin nomor handphone, bila mereka ingin melihat jenis hadiahnya, atau mengklaimnya.
Jika kamu benar-benar terkecoh dan memasukkan nomor handphone-nya, mereka otomatis akan terdaftar pada layanan SMS berlangganan. SMS berlangganan inilah yang disebut dapat menyedot pulsa secara diam-diam hingga 30 Euro (sekitar Rp 500.000) per bulan.
Dari operasi malware ini, dalang penyebar GriftHorse disebut dapat mendulang pendapatan antara 1,2 juta Euro (sekitar Rp 20 miliar) hingga 3,5 juta Euro (sekitar Rp 58 miliar) per bulan.