Kabar kurang mengenakan datang dari uang digital yaitu uang Criptocurency atau kripto yang kabarnya mati mencapai 1.440 koin pada bulan Februari lalu bahkan kabarnya akan bertambah jadi 1.949 koin pada akhir tahun ini. Dikutip Financial Express.
Dead coin merupakan sebuah sebutan bagi uang kripto yang sudah tidak aktif lagi. Terdapat beberapa alasan hal ini terjadi contohnya di pakai untuk penipuan, website yang terus tak aktif, masalah nodes atau dompet digital, likuiditas rendah atau ditinggalkan begitu saja oleh pengembangannya.
Untuk koin yang ditinggalkan (abandoned coins) merupakan koin yang aktivitas perdagangan nol atau diabaikan aktivitasnya oleh para investor.
Financial Express mencatat banyak koin yang tak ada lagi sebab bagian dari penipuan, lelucon atau tidak berevolusi. Koin yang bagian dari lelucon adalah proyek yang tak memiliki sebuah rencana nyata atau konkret akan tetapi tetap mencari investasi.
Jumlah koin mati memperoleh momentumnya tahun 2017. Saat itu banyak pengusaha dan pelaku bisnis melakukan initial coin offerings (ICO). Crunchbase melaporkan mereka mendapatkan US$4,9 miliar cuma dalam waktu satu tahun saja.
ICO berarti terbitkan uang kripto baru berbasiskan sebuah proyek. Dananya akan di pakai untuk mendanai proyek tersebut. Coinmarketcap mencatat aktivitas ini tumbuh signifikan di tahun 2017 dari 29 proyek jadi lebih dari 850 proyek.
Sementara pada Desember tahun lalu, total kripto hampir 8.000 koin. Sementara per 3 Maret 2021 ada 9.018 koin kripto termasuk Bitcoin dan Ethereum. Intinya jika mau berinvestasi pada uang kripto dengan mengikuti ICO, kamu harus memperhatikan baik-baik proyek yang dikerjakan dan memprediksi prospek masa depannya.