Kabar kurang mengenakan datang dari aplikasi pesan singkat paling populer di dunia yaitu whatsapp yang dianggap mendukung para pengguna untuk melancarkan perselingkuhan dengan membuat fitur baru mereka. Fitur baru yang dimaksud yaitu fitur menghapus pesan yang tak lama ini dirilis.
Fitur baru WhatsApp ini bikin pesan dapat hilang secara otomatis dalam beberapa opsi. Salah satunya yaitu pesan hilang setelah 24 jam. “Kami luncurkan opsi dissapearing messages baru di WhatsApp hari ini sehingga kamu akan dapat bikin semua pesan baru hilang secara default setelah 24 jam, 7 hari atau 90 hari. Tak semua pesan harus ada selamanya,” tulis pemilik WhatsApp, Mark Zuckerberg di Facebook.
Tahun lalu, WhatsApp telah merilis sebuah fitur penghapus pesan atau disappearing messages otomatis ini setelah 7 hari, sob. Selanjutnya mereka lalu meng-upgrade layanan menjadi 24 jam dan 90 hari. Pada sebelumnya, juru bicara WhatsApp Zafir Khan telah jelaskan jika terdapat opsi baru ini ditambahkan untuk memberikan fleksibilitas kepada pengguna dalam melindungi privasinya.
“Opsi ini ditambahkan karena pengguna kami meminta lebih banyak fleksibilitas di percakapan yang berbeda dan membutuhkan durasi yang berbeda,” kata Khan. Cara kerja atau cara untuk aktifkan fitur ini masih sama seperti sebelumnya. Fitur tersebut dapat diaktifkan untuk chat individu maupun grup, akan tetapi admin grup dapat mengubah pengaturan untuk izinkan cuma admin yang dapat aktifkan atau mematikan disappearing messages.
Bila pengguna tak membuka WhatsApp dalam 24 jam, 7 hari, atau 90 hari, maka pesan akan menghilang dari percakapan. Namun, pesan masih bisa ditampilkan di preview notifikasi sampai WhatsApp dibuka.
Unggahan Mark Zuckerberg mengenai fitur baru WhatsApp ini langsung menuai respons beragam dari netizen. Terdapat ratusan ribu Like dan lebih dari 68 ribu komentar membanjiri unggahan ayah dua anak ini. Sebagian netizen tuliskan komentar candaan. Menurut mereka, fitur terbaru WhatsApp ini dapat berguna bagi orang yang ingin selingkuh. Terdapat netizen yang bahkan mengatakan jika fitur ini tidak masuk akal dan meminta Mark Zuckerberg mengubahnya kembali.