Bulan Ramadhan tinggal menghitung hari, jika berbicara mengenai puasa ramadhan tentu saja ini merupakan sebuah bulan yang paling dinantikan para umat muslim di dunia, terutama di Indonesia yang punya budaya unik di dalamnya.
Karena jika bulan Ramadhan tiba, Indonesia merupakan yang paling seru merayakannya, dengan mengadakan tablig akbar setiap harinya, mengadakan buka bersama sampai mengadakan takjil gratis, namun sayangnya karena adanya covid19 dari tahun kemarin bulan Ramadhan di dunia terutama di Indonesia sangatlah berbeda.
Terlepas dari berbedanya bulan Ramadhan Terdahulu dengan Ramadhan versi wabah covid 19 ini, ternyata berpuasa mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kesehatan loh. Dan sudah dijelaskan dalam al-quran.
Seperti diketahui, perintah berpuasa disebutkan dalam Alquran Surah Al Baqarah Ayat 183. “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” bunyi ayat tersebut.
Dalam buku ‘Alquran vs Sains Modern menurut Dr Zakir Naik’ karya Ramadhani dkk dijelaskan bahwa puasa bisa menyembuhkan penyakit.Ada banyak ilmuwan yang melakukan penelitian tentang puasa dan efeknya bagi tubuh manusia. Para ilmuwan mengatakan bahwa metabolisme tubuh akan meningkat ketika seseorang menyantap makanan.
Ketika berpuasa mengurangi asupan makanan, maka metabolisme tubuh rata-rata berkurang sekira 20%. Ketika seseorang melakukan puasa secara rutin beberapa hari dalam satu bulan, stabilitas menurun, metabolisme tubuh rata-rata berkurang karena puasa.
Dan tentunya ada sedikit penurunan berat badan, tetapi akan meningkatkan glukosa. Sejauh ini semuanya masih tetap konstan, apakah itu testosteron atau jumlah sel, sodium, potasium, dan urea. Selain itu kolesterol tinggi (HDL) atau kolesterol rendah (LDL), semua organ dalam tubuh tetap berfungsi normal.
Puasa tidak memiliki dampak pada semua itu, kecuali meningkatkan glukosa serta mengurangi berat badan. Jika seseorang berpuasa 13 jam selama 30 hari atau satu bulan, tidak akan memengaruhi produktivitas hormon testosteron.
Ada beberapa pencarian yang dilakukan dalam sebuah penelitian untuk studi yang disebut peningkatan oksidasi pria dan kesehatan wanita, sebuah cara pemeliharaan berat badan. Tentu saja selama puasa seseorang bisa mengetahui perubahan yang terjadi pada organ tubuh yang berkaitan dengan penelitian tersebut.
Puasa juga meningkatkan oksidasi dan mengurangi penumpukan karbohidrat. Selain itu, penelitian yang dilakukan pada wanita menyusui ketika berpuasa, menunjukkan bahwa puasa tidak meningkatkan atau mengurangi dan tidak mengubah volume air susu.
Sejauh yang berkaitan dengan air susu, tingkat glukosa dan laktosa semuanya masih sama. Tidak ada perubahan untuk ibu yang menyusui anak.