Motif batik yang bentuk dasarnya berupa tumbuhan disebut motif
Motif batik, yang sering juga disebut corak batik atau pola batik, pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu: motif tumbuhan, motif hewan, motif geometris, dan motif benda alam. Kesenian batik merupakan sebuah tradisi turun temurun, oleh karena itu banyak motif batik yang menjadi ciri khas keluarga/kelompok tertentu.
Diantara motif-motif lainnya, motif batik tumbuhan merupakan motif batik yang paling banyak kita jumpai di berbagai daerah di tanah air. Batik motif tumbuhan dapat saja berupa motif tumbuhan menjalar, tumbuhan air, dan bunga; contohnya seperti: Batik Luwung Klewer, Ganggong, Truntum, Lasem, Jawa Hokokai, dan lain sebagainya.
Batik dengan motif yang berbeda tentu saja mempunyai makna dan filsafah yang berbeda pula. Batik dengan motif tumbuhan-tumbuhan menjalar memiliki makna keharmonisan dan keindahan hubungan manusia dengan alam disekitarnya. Sedangkan batik dengan motif tumbuhan-tumbuhan air menggambarkan peran dan fungsi tumbuhan air dalam kehidupan manusia dan hewan. Batik bermotif bunga menggambarkan suatu keindahan, kebahagiaan, dan kemakmuran.
Batik motif tumbuhan biasanya mencontoh tumbuhan-tumbuhan yang ada di sekitar daerah pembuatnya. Batik Maluku mengambil motif cengkeh dan pala, sedangkan batik Yogyakarta memakai motif tumbuhan sulur. Contoh lainnya yaitu batik Jawa Hokokai yang menampilkan pengaruh kebudayaan Jepang pada batik Indonesia. Pada Batik Jawa Hokokai dapat ditemukan motif bunga-bunga khas negara Jepang seperti bunga sakura, krisant, anggrek, dan teratai.
Koleksi batik dengan motif tumbuhan kami sebagian besar merupakan batik Lasem. Nama Lasem sendiri berasal dari nama sebuah kecamatan yang terletak di pantai utara Jawa. Batik Lasem memiliki ciri khas tanaman laut Latoh pada motifnya. Kain batik lasem memiliki keunikan pada motif dan corak, serta memiliki keindahan dan tingkat detail yang sangat tinggi dibandingkan