Siapa yang tidak tahu Google? admin kira mayoritas orang tahu mesin pencari yang sangat dibutuhkan masyarakat untuk mencari sebuah informasi bermanfaat ini, Google telah membantu beberapa tugas manusia dengan kecanggihan yang dimiliki.
Dengan kesuksesan yang diraih, raksasa internet ini diperkirakan sudah berhasil melakukan operasi terhadap satu juta server di beberapa pusat data besar (data center) yang ada di seluruh dunia. Google juga berhasil memproses lebih dari 1 Milyar penelusuran dan ada sekitar 24 PetaBita data buatan pengguna per hari.
dengan teknologi yang dimiliki, Google terus melakukan inovasi terbaru pada sistem mereka, perusahaan besar asal Amerika Serikat ini juga terus menjaga agar keamanan Google sangat aman dan tidak ada celah untuk para hacker melakukan kejahatan pada sistem yang terdapat di google.
Untuk itu google selalu membuat sayembara untuk para pengguna yang menemukan bug atau masalah di google untuk melaporkan hal tersebut dan orang yang telah menemukan bug akan mendapatkan imbalan yang luar biasa berupa uang milyaran rupiah.
tahun 2019 google telah memberikan upah bagi 461 orang sebesar USD6,5 juta atau sekitar Rp88,6 miliar karena telah menemukan bug atau celah keamanan dalam software Google. Google mengumumkan jika pihaknya selama telah mengeluarkan total hadiah sebesar 6,5 juta Dolar Amerika, dua kali lebih besar dibanding tahu sebelumnya.
Jumlah tersebut meningkat karena Google secara bertahap memperluas cakupan programnya untuk mencakup produk tambahan, termasuk Chrome, Android, dan aplikasi-aplikasi pihak ketiga yang populer di Google Play. Program ini ditujukan kepada para peretas topi putih atau white hat hacker. Peretas topi putih tersebut diminta untuk memeriksa kode di perangkat lunak dalam mencari kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh peretas jahat dengan konsekuensi yang besar bagi perusahaan.
Sejak diluncurkan pada 2010, program ini telah mengeluarkan biaya sebesar 21 juta Dolar Amerika. Banyak perusahaan teknologi besar juga mengoperasikan program bug bounty serupa dalam upaya menjaga perangkat lunak perusahaan-perusahaan tersebut tetap aman dan terlindungi. Itu sebabnya perusahaan raksasa teknologi seperti Google, Apple, dan Microsoft siap membayar sejumlah uang yang besar bagi yang menemukan kelemahan pada perangkat lunak perusahaan-perusahaan itu.