Hello, Sobat Teknohits! Apakah kamu sudah mempersiapkan diri untuk menyambut bulan Dzulhijjah? Bulan yang penuh berkah ini selalu dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain karena momen Idul Adha yang penuh makna, bulan Dzulhijjah juga menjadi bulan yang istimewa karena terdapat beberapa amalan sunnah yang bisa dilakukan, salah satunya adalah puasa tarwiyah.
Puasa Tarwiyah: Apa, Kapan, dan Bagaimana?
Puasa tarwiyah adalah puasa sunnah yang dilakukan pada tanggal 8 Dzulhijjah. Puasa ini dilakukan sebagai persiapan bagi orang yang akan melakukan ibadah haji di hari berikutnya. Nama tarwiyah sendiri berasal dari kata tarwiyah yang artinya ‘memperbanyak persediaan air’ karena pada waktu itu, para jamaah haji mempersiapkan diri untuk melakukan ibadah haji yang membutuhkan banyak tenaga dan stamina.
Adapun cara melaksanakan puasa tarwiyah adalah sebagai berikut:
- Niat puasa tarwiyah di malam harinya
- Puasa dimulai sejak terbit fajar hingga matahari terbenam
- Boleh melakukan aktivitas seperti biasa, tidak ada larangan
Perlu kamu ketahui bahwa puasa tarwiyah tidak wajib dilakukan, namun sangat dianjurkan bagi yang berada di tanah suci. Bagi yang tidak sedang menunaikan ibadah haji, kamu tetap bisa melaksanakan puasa tarwiyah sebagai amalan sunnah.
Niat Puasa Tarwiyah: Makna dan Pentingnya
Seperti halnya ibadah lainnya, puasa tarwiyah tentunya memiliki makna dan pentingnya. Di antara makna dan pentingnya adalah:
- Menyucikan diri dari segala dosa di bulan Dzulhijjah
- Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT
- Menjadi persiapan bagi orang yang akan menunaikan ibadah haji
- Menjadi amalan sunnah yang dianjurkan di bulan Dzulhijjah
Dengan melaksanakan puasa tarwiyah, kita bisa lebih memperbanyak amalan di bulan Dzulhijjah dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selain itu, puasa tarwiyah juga bisa menjadi latihan bagi kita untuk mengendalikan hawa nafsu dan melatih kesabaran.
Niat Puasa Tarwiyah: Contoh dan Doa
Untuk melaksanakan puasa tarwiyah, kita harus berniat terlebih dahulu. Berikut ini adalah contoh niat puasa tarwiyah:
“Nawaitu shauma tarwiyata ‘an sunnati Dzulhijjah lillahi ta’ala.”
Artinya: “Saya berniat puasa tarwiyah karena mengikuti sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah SWT.”
Setelah berniat, jangan lupa untuk membaca doa berikut ini:
“Allahumma inni as’aluka bi-rahmatika al-lati wasi’at kulla syai’an an taghfira li dzunubi, watarhamani wa tukrimani bi-syafa’atil-habib al-musthafa, wa taj’alani min ummatihi fi jannatihi, wa an tawafthani ‘ala kalimatil-ikhlas fi hadza al-yaum wal-lailah.”
Artinya: “Ya Allah, dengan rahmat-Mu yang meliputi segala sesuatu, aku memohon agar Engkau mengampuni dosa-dosaku, merahmatiku dan memuliakanku dengan syafaat Nabi yang terpilih. Jadikanlah aku termasuk umatnya yang masuk surga-Mu, dan wafatkanlah aku dengan kalimat ikhlas di siang dan malam hari ini.”
Kesimpulan
Demikianlah pembahasan mengenai niat puasa tarwiyah, puasa sunnah yang dianjurkan di bulan Dzulhijjah. Meskipun tidak wajib dilaksanakan, puasa tarwiyah memiliki makna dan pentingnya sebagai amalan sunnah yang bisa mendekatkan kita kepada Allah SWT. Jangan lupa untuk selalu berdoa dan memperbanyak amalan di bulan Dzulhijjah. Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!