Pengertian Account Receivable
Hello Sobat Teknohits, kali ini kita akan membahas tentang Account Receivable atau yang biasa dikenal dengan piutang dagang. Account Receivable adalah jumlah uang yang harus diterima oleh sebuah perusahaan dari pelanggan yang telah membeli barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut namun belum dibayar.
Mengapa Account Receivable Penting?
Account Receivable sangat penting karena merupakan salah satu sumber pendapatan perusahaan. Jumlah piutang dagang yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dapat digunakan sebagai indikator seberapa besar perusahaan tersebut dapat memperoleh pendapatan pada masa yang akan datang. Selain itu, Account Receivable juga dapat digunakan sebagai alat untuk mengendalikan hutang piutang perusahaan agar tidak terlalu banyak menumpuk.
Cara Mencatat Account Receivable
Untuk mencatat Account Receivable, perusahaan harus membuat sebuah buku besar atau jurnal yang khusus digunakan untuk mencatat transaksi piutang dagang. Setiap kali perusahaan menjual barang atau jasa, maka perusahaan harus mencatat transaksi tersebut pada buku besar tersebut. Transaksi piutang dagang dapat dicatat menggunakan metode akuntansi berbasis kas atau berbasis akrual.
Metode Akuntansi Berbasis Kas
Metode akuntansi berbasis kas adalah metode pencatatan transaksi piutang dagang yang dilakukan berdasarkan pada waktu pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan. Dalam metode ini, perusahaan hanya mencatat transaksi piutang dagang ketika pelanggan sudah melakukan pembayaran. Hal ini membuat perusahaan sulit untuk mengendalikan hutang piutangnya.
Metode Akuntansi Berbasis Akrual
Metode akuntansi berbasis akrual adalah metode pencatatan transaksi piutang dagang yang dilakukan berdasarkan pada waktu terjadinya transaksi tersebut. Dalam metode ini, perusahaan mencatat transaksi piutang dagang segera setelah terjadinya transaksi tersebut. Metode ini membuat perusahaan lebih mudah untuk mengendalikan hutang piutangnya.
Pengaruh Account Receivable Terhadap Arus Kas
Account Receivable dapat berpengaruh terhadap arus kas perusahaan. Jika perusahaan memiliki banyak piutang dagang yang belum dibayar, maka perusahaan akan mengalami kesulitan dalam mengatur arus kasnya. Hal ini dikarenakan perusahaan tidak memiliki banyak uang tunai yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan operasionalnya. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki kebijakan yang baik dalam mengendalikan hutang piutangnya.
Pengendalian Hutang Piutang
Untuk mengendalikan hutang piutang, perusahaan harus memiliki kebijakan yang baik. Beberapa cara yang dapat dilakukan adalah:
- Melakukan analisis kredit terhadap calon pelanggan.
- Membuat kontrak dan persetujuan pembayaran dengan calon pelanggan.
- Menggunakan sistem pembayaran online atau kartu kredit untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pembayaran.
- Melakukan penagihan secara rutin dan efektif pada pelanggan yang belum membayar.
- Melakukan penghapusan piutang yang sudah tidak dapat tertagihkan.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa Account Receivable atau piutang dagang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Perusahaan harus memiliki kebijakan yang baik dalam mengendalikan hutang piutangnya agar tidak mengganggu arus kas perusahaan. Penggunaan metode akuntansi berbasis akrual dapat membantu perusahaan dalam mengendalikan hutang piutangnya. Selain itu, perusahaan juga harus memiliki kebijakan yang baik dalam melakukan pengendalian hutang piutang.