Memahami Konsep HACCP
Hello Sobat Teknohits, apakah kamu sudah pernah mendengar tentang HACCP? HACCP merupakan singkatan dari Hazard Analysis and Critical Control Points. Konsep ini diterapkan untuk memastikan keamanan pangan dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang mungkin terjadi selama produksi pangan. Ada 7 prinsip HACCP yang harus dipahami, yuk simak selengkapnya!
Prinsip 1: Analisis Bahaya
Prinsip pertama dari HACCP adalah analisis bahaya. Pada tahap ini, produsen pangan harus mengidentifikasi bahaya apa saja yang mungkin terjadi selama produksi dan pengolahan pangan. Bahaya yang dimaksud di sini bisa berupa bahaya fisik, kimia, atau biologis. Setelah identifikasi dilakukan, produsen pangan harus mengevaluasi risiko dan dampak dari bahaya tersebut terhadap konsumen.
Prinsip 2: Identifikasi Titik Kendali Kritis
Prinsip kedua adalah identifikasi titik kendali kritis. Pada tahap ini, produsen pangan harus menentukan titik-titik mana yang penting untuk dikendalikan dalam rangka mencegah bahaya yang teridentifikasi pada prinsip pertama. Titik kendali kritis bisa berupa suhu, waktu, pH, kelembaban, dan sebagainya.
Prinsip 3: Menetapkan Batas Kritis
Prinsip ketiga adalah menetapkan batas kritis. Pada tahap ini, produsen pangan harus menentukan batas-batas yang harus dijaga pada titik kendali kritis yang telah ditentukan. Batas kritis ini harus didasarkan pada data ilmiah dan pengalaman.
Prinsip 4: Mengembangkan Sistem Pemantauan
Prinsip keempat adalah mengembangkan sistem pemantauan. Pada tahap ini, produsen pangan harus mengembangkan sistem pemantauan yang efektif untuk memantau titik kendali kritis. Sistem pemantauan ini harus dilakukan secara teratur dan dilakukan oleh orang yang terlatih.
Prinsip 5: Menetapkan Tindakan Korektif
Prinsip kelima adalah menetapkan tindakan korektif. Pada tahap ini, produsen pangan harus menetapkan tindakan yang harus diambil jika terjadi pelanggaran pada batas kritis yang telah ditetapkan. Tindakan korektif ini bisa berupa penolakan produk, penghentian produksi, atau perbaikan sistem produksi.
Prinsip 6: Mengembangkan Sistem Verifikasi
Prinsip keenam adalah mengembangkan sistem verifikasi. Pada tahap ini, produsen pangan harus mengembangkan sistem verifikasi untuk memastikan bahwa sistem HACCP yang telah diterapkan benar-benar efektif. Sistem verifikasi ini harus dilakukan secara teratur dan dilakukan oleh orang yang terlatih.
Prinsip 7: Menetapkan Dokumentasi
Prinsip ketujuh adalah menetapkan dokumentasi. Pada tahap ini, produsen pangan harus membuat dokumentasi yang menjelaskan tentang sistem HACCP yang telah diterapkan. Dokumentasi ini harus mencakup semua tahap dalam sistem HACCP, termasuk analisis bahaya, identifikasi titik kendali kritis, dan tindakan korektif.
Kesimpulan
Dari ketujuh prinsip HACCP yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa sistem HACCP sangat penting dalam memastikan keamanan pangan. Produsen pangan harus memahami dan menerapkan ketujuh prinsip HACCP dengan baik agar produk yang dihasilkan aman dikonsumsi oleh masyarakat. Jadi, mari kita jaga kualitas dan keamanan pangan kita! Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya, Sobat Teknohits.