Kenangan Awal
Hello Sobat Teknohits, siapa yang tidak mengenal nama Wolter Monginsidi? Nama ini memang sangat terkenal di Indonesia, terutama bagi mereka yang tertarik dengan sejarah kemerdekaan Indonesia. Sejak kecil, saya sering mendengar kisah tentang Wolter Monginsidi dari kakek saya yang pernah menjadi pejuang kemerdekaan. Wolter Monginsidi lahir pada 7 November 1899 di Tomohon, Sulawesi Utara. Ayahnya, Johann Frederik Monginsidi, adalah seorang imam Protestan, sedangkan ibunya berasal dari keluarga bangsawan Minahasa. Wolter Monginsidi memiliki semangat yang tinggi untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Pendidikan
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Tomohon, Wolter Monginsidi melanjutkan pendidikan menengahnya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) di Manado. Setelah lulus dari HIS, ia melanjutkan pendidikan di MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs) di Manado. Pada tahun 1923, ia pergi ke Belanda untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Leiden. Di Leiden, ia bergabung dengan organisasi mahasiswa Indonesia, Perhimpunan Indonesia. Ia mengambil jurusan hukum dan lulus pada tahun 1929.
Perjuangan Kemerdekaan
Setelah kembali ke Indonesia, Wolter Monginsidi bergabung dengan Partai Nasional Indonesia (PNI) yang dipimpin oleh Soekarno. Ia juga menjadi anggota Sarekat Islam dan menjadi pemimpin organisasi mahasiswa Indonesia di Sulawesi. Pada tahun 1934, ia diangkat sebagai jaksa di Manado dan menjadi anggota Volksraad, sebuah lembaga legislatif Belanda di Indonesia.
Namun, pada tahun 1942, Jepang menduduki Indonesia dan memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Wolter Monginsidi bergabung dengan gerakan perlawanan terhadap Jepang, tetapi pada tahun 1943 ia ditangkap dan dipenjarakan di Makassar. Pada tahun 1945, ia dibebaskan oleh pasukan Sekutu yang membebaskan Indonesia dari penjajahan Jepang.
Setelah Indonesia merdeka pada tahun 1945, Wolter Monginsidi menjadi Bupati Manado dan kemudian menjadi anggota DPR-GR (Dewan Perwakilan Rakyat-Gotong Royong), lembaga legislatif Indonesia pada masa itu. Namun, pada tahun 1948, ia ditangkap oleh Belanda karena dianggap sebagai penghasut dalam pemberontakan di Sulawesi. Ia diadili dan dijatuhi hukuman mati.
Penolakan Hukuman Mati
Wolter Monginsidi menolak hukuman mati yang dijatuhkan kepadanya dan menyatakan bahwa ia adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia juga menyerukan agar Indonesia bersatu dan tidak terpecah-belah oleh kepentingan politik dan ekonomi.
Wolter Monginsidi dijatuhi hukuman mati pada tanggal 12 Januari 1949 dan dieksekusi pada tanggal 20 Januari 1949 di Makassar. Namun, semangat perjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia.
Kesimpulan
Wolter Monginsidi adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia yang gigih dan berani. Ia tidak takut menghadapi penjajah Belanda dan Jepang demi kemerdekaan Indonesia. Semangat perjuangannya tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berjuang untuk kemajuan dan kemerdekaan Indonesia. Mari kita terus mengenang perjuangan Wolter Monginsidi dan para pejuang kemerdekaan Indonesia lainnya.
Sampai jumpa kembali di artikel menarik lainnya!