KPR Syariah benarkah lebih menguntungkan jika dibanding dengan konvensional. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu terlebih dahulu perlu memahami pengertian dari masing-masing jenis kredit tersebut. Meski keberadaannya sudah ada sejak lama, namun KPR syariah belum terlalu familiar untuk masyarakat Indonesia. Bahkan banyak orang menganggapnya lebih mahal.
KPR sendiri merupakan pilihan bagi banyak orang untuk melakukan angsuran pembayaran rumah. Hal ini dilakukan karena harga rumah yang biasanya tidak murah atau tidak adanya uang tunai. Cara pembayaran ini terus mengalami perkembangan hingga muncul syariah. Kredit tersebut dinamakan demikian lantaran dari bank syariah.
Bedanya dengan jenis kredit biasa adalah tidak adanya bunga dalam sistem pembayaran ini. KPR syariah benarkah lebih menguntungkan jika dibandingkan konvensional dapat dilihat berdasarkan kelebihan serta kekurangan dari metode pembiayaan ini. Tidak adanya bunga menjadi keuntungan dari sistem kredit dengan prinsip ini.
Keberadaan bunga memiliki besaran tidak mudah untuk diprediksi. Demikian, cicilan yang harus dibayarkan berjumlah sama hingga angsuran berakhir dengan perhitungan tersendiri. Sementara untuk jenis konvensional menerapkan sistem cicilan berbunga sehingga jumlah pembayaran lebih fluktuasi. Dengan sistem berbunga tersebut, biaya cicilan untuk konvensional bisa lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
KPR Syariah Benarkah Lebih Menguntungkan Berdasarkan Perbedaan
Cicilan syariah merupakan jenis produk yang sama dengan konvensional sebagai penyedia sistem kredit rumah. Namun keduanya tidak sepenuhnya sama dan memiliki beberapa perbedaan terlebih pada penerapan prinsip. Sebab tidak menggunakan sistem bunga, kredit syariah lebih menggunakan sistem perhitungan bagi hasil.
Sementara itu kenaikan harga dari sistem KPR berasal dari bunga acuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Sistem kredit syariah berasal dari perbankan yang memegang prinsip ini. Selama beberapa tahun terakhir, sistem keuangan yang memegang prinsip tersebut terus mengalami perkembangan. Terlebih pada beberapa produk yang dihasilkan.
KPR syariah benarkah lebih menguntungkan dapat dilihat dari asal mula produk ini yang terus mengalami perkembangan. Jumlah market share juga mengalami peningkatan cukup signifikan. Meski begitu, keberadaannya tetap kalah dengan bank konvensional meski memiliki berbagai keunggulan dari segi skema pembiayaan.
Sebagai jenis pembayaran kredit rumah, baik syariah maupun konvensional memiliki perbedaan. Untuk ketentuan pengajuan kedua sistem tersebut memiliki metode tidak berbeda jauh. Para calon kreditur akan diminta melengkapi berbagai syarat dan dokumen. Jenis dokumen yang dibutuhkan juga tidak berbeda jauh dengan pengajuan kredit.
Perbedaan utama dari sistem kredit keduanya yaitu terletak pada perhitungan pembayaran. Skema pembiayaan yang digunakan juga tidak jauh berbeda dengan aturan pada bank. Naik turunnya bunga acuan tidak memberikan dampak pada sistem kredit syariah. Sebab dalam sistem tersebut tidak menggunakan perhitungan bunga.
KPR Syariah Benarkah Lebih Menguntungkan Berdasarkan Sistem Margin
Kredit syariah tidak menggunakan bunga pada skema pembayaran, sebagai gantinya metode ini menggunakan sistem margin. Sistem ini diambil berdasarkan besarnya pinjaman diambil berdasarkan harga dari pembelian rumah itu sendiri. Untuk jumlahnya sendiri akan diberitahukan oleh bank terhadap calon kreditur.
Jumlah margin tersebut menjadi nilai yang harus dibayar oleh kreditur. Untuk besarnya margin yang harus dibayar akan diberitahu oleh pihak bank sebelum angsuran dimulai. Dengan demikian, perubahan nilai bunga tidak memberikan pengaruh terhadap besarnya pembayaran. Skema pembayaran dari metode ini memiliki jenis beragam.
KPR syariah benarkah lebih menguntungkan dapat dilihat berdasarkan skema pembiayaan yang digunakan. Umumnya bank menggunakan skema Murabahah dengan penetapan harga beli dan jual dari rumah. Penetapan harga tersebut kemudian menjadi kesepakatan antara pihak bank dan kreditur. Sementara besarnya margin berdasarkan lamanya kredit mengambil angsuran.
Untuk besarnya margin harus dibayarkan biasanya oleh bank dihitung berdasarkan lamanya waktu nasabah melakukan angsuran. Jadi jika durasi angsuran semakin lama, maka margin juga akan lebih tinggi. Persentase dari margin tersebut diperoleh berdasarkan penetapan bank setiap tahunnya. Namun jumlahnya dapat lebih rendah berdasarkan aturan bank.
Dengan menggunakan cicilan syariah, kamu dapat melakukan perhitungan menggunakan simulasi. Cara demikian dapat mempermudah dalam penentuan jangka waktu pengambilan kredit. Jangka waktu tersebut menentukan besarnya kredit yang harus dibayarkan. Besarnya margin pada kredit menjadi suatu hal harus diperhitungkan sebelum pemilihan sistem pembayaran.
KPR Syariah Benarkah Lebih Menguntungkan dari Perbandingan Margin dan Bunga
Tingkat margin bank memberikan pengaruh terhadap besarnya angsuran yang harus dibayarkan. Sebab metode yang berbeda, tentunya antara margin dan bunga memiliki perbandingan tersendiri. Perbedaan antara margin dan bunga terdapat pada jumlah kredit yang harus dibayarkan selama cicilan berlangsung. Pada sistem syariah, jumlah angsuran memiliki nilai sama.
Berbeda jika menggunakan KPR konvensional dimana bunga digunakan sebagai acuan pembayaran. Penawaran pembayaran dalam jumlah tetap hanya dilakukan kredit konvensional dalam kurun waktu tertentu. Biasanya durasi waktu angsuran tersebut berkisar antara 1 hingga 3 tahun. Setelah itu, jumlah bunga kemungkinan besar akan mengalami perubahan.
KPR syariah benarkah lebih menguntungkan jika digunakan untuk pembiayaan dalam jangka waktu panjang. Hal tersebut disebabkan karena besarnya bunga yang digunakan bank konvensional berdasarkan kondisi pasar. Besarnya cicilan dapat berubah setiap waktu berdasarkan dari perubahan nilai bunga sehingga pembayaran menggunakan KPR syariah terbilang menarik.
Besarnya cicilan yang dibayarkan kreditur juga sudah sangat jelas sejak awal perjanjian sehingga tidak menyulitkan kreditur. Hal ini menjadi perbedaan mendasarkan antara sistem pembayaran konvensional dan syariah. KPR konvensional menetapkan bunga dengan nilai yang sifatnya mengambang atau dapat mengalami perubahan berdasarkan kondisi pasar.
Itu sebabnya KPR syariah lebih menguntungkan dibandingkan konvensional. Terutama untuk angsuran dalam jangka waktu panjang yaitu lebih dari 3 tahun. Secara sistem perhitungan, bunga KPR konvensional meningkat setelah 3 tahun kredit. Hal tersebut karena nilai bunga tersebut mengambang atau mengalami perubahan.
KPR Syariah Benarkah Lebih Menguntungkan Berdasarkan Cicilan
Sistem angsuran konvensional terlihat lebih kecil pada perhitungan awal namun jumlahnya terus mengalami kenaikan berdasarkan floating bunga. Meski perubahan tersebut memiliki kemungkinan untuk turun namun hal tersebut sangat jarang terjadi. Selama ini, besarnya bunga terus meningkat sehingga pembayaran konvensional tidak dapat disebut menguntungkan.
Selain itu terdapat berbagai keuntungan lain dari pemilihan KPR syariah. Salah satunya yaitu kemudahan yang ditawarkan. Jika dibandingkan dengan sistem cicilan lain, metode ini jauh lebih mudah dan diunggulkan. Hal tersebut dapat dilihat dari proses pencairan dana secara cepat setelah persyaratan terpenuhi.
KPR syariah benarkah lebih menguntungkan dapat dilihat dari keberadaan riba. Tidak adanya riba menjadi keunggulan lain yang dimiliki oleh KPR syariah. Banyak orang menganggap jika keberadaan riba atau bunga adalah suatu hal sangat merugikan. Terutama bagi kreditur ketika ingin menghindari keberadaan riba atau bunga.
Keunggulan lain yaitu berupa program juga lebih banyak dan bervariasi sehingga dapat dipilih berdasarkan kebutuhan. Perbedaan tersebut dibedakan berdasarkan kebutuhan dari nasabah. Hal ini tentunya menjadi suatu keuntungan menarik bagi para kreditur ketika mengajukan pinjaman dalam proses pengajuan rumah.
Sistem kredit syariah menjadi sebuah pilihan menarik bagi nasabah yang menginginkan rumah dengan harga terjangkau. Selain itu, besarnya jumlah dibayarkan juga terbilang tetap serta tidak berubah secara cepat seperti pada konvensional. KPR syariah benarkah lebih menguntungkan dilihat berdasarkan perhitungan secara keseluruhan.