Apa yang terlintas di pikiran kalian saat mendengar nama Laksamana Cheng Ho? Ya. Ia merupakan tokoh atau seorang muslim asal China yang pernah menginjakkan kakinya di Indonesia. Ia memiliki nama asli zheng he atau cheng ho dia juga memiliki nama muslim yaitu haji mahmud syamsudin.
Cheng ho lahir di yunnan pada tahun 1371, yunnan sendiri sekarang merupakan sebuah provinsi besar di negara tirai bambu tersebut, seperti terlihat dalam buku 1001 Penemuan dan Fakta Mempesona Peradaban Muslim (2015) cheng ho dikabarkan komandan armada kapal kayu terbesar.
Cheng ho adalah tokoh yang menjadi komandi di sebuah kapal terbesar yang pernah dibangun, dan berjasa membawa China menjadi salah satu negara adidaya di dunia di masa itu. Cheng Ho berhasil menaklukan tujuh perjalanan laut yang monumental. Ia sudah mengunjungi lebih dari 37 negara di dunia Dalam 28 tahun selama karirnya.
Menurut Wikipedia, ia adalah orang kepercayaan Kaisar Yongle yakni kaisar ketiga dari Dinasti Ming yang berkuasa antara tahun 1403 hingga 1424. Pelayarana pertama Cheng Ho yakni pada 1405 hingga 1407 dengan melewati Champa, Jawa, Palembang, Malaka, Aru, Sumatera, Lambri, Kollam, Ceylon, Chochin, dan Calicut. Pelayaran terakhir yang ia tempuh ialah melewati Champa, Java, Palembang, Malacca, Sumatra, Ceylon, Calicut, dan Hormuz.
Armada Cheng Ho berisikan sebanyak 27.000 anak buah kapal yang terdiri dari 307 kapal baik kapal kecil maupun besar. Kepulangannya dari ekspedisi ia berhasil membawa sejumlah penghargaan dan utusan lebih dari 30 kerajaan. Selain itu majalah Life juga pernah menobatkan Cheng Ho sebagai orang terpenting ke 14 dalam milenium terakhir. Cheng Ho menghasilkan peta navigasi yang mampu mengubah peta navigasi dunia sampai abad ke 15.
Di Indonesia, Cheng Ho sempat menginjakkan kaki selama tujuh kali. Ia mengunjungi kerajaan Samudera pasai, berlabuh di Muara Jati, Cirebon, dan sempat menetap di Semarang. Salah satu buktinya peninggalannya yang kini masih ada ialah bangunan Kelenteng Sam Poo Kong di Semarang.